Interaktif News – Nurhadi, 35 tahun, masih menyimpan jelas firasat buruk yang dirasakannya beberapa minggu terakhir. Istrinya, Nuraini (32) kerap gelisah setiap kali ia keluar rumah. Perempuan yang tengah mengandung lima bulan itu seakan dihantui ketakutan kehilangan.

“Entah kenapa, istri saya selalu khawatir kalau saya pergi. Seperti ada yang dipikirkan terus,” kata Nurhadi dengan suara bergetar saat ditemui, Selasa, 9 September 2025.

Firasat itu menjadi kenyataan pahit. Senin malam, 8 September 2025, pasangan suami istri warga Sidoluhur, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Seluma ini mengalami kecelakaan. Sepeda motor yang mereka kendarai bertabrakan dengan sebuah dump truck.

Nurhadi bercerita, sebelum kecelakaan, ia istrinya baru saja pulang dari rumah sakit setelah menjenguk keluarga. Mereka sempat mampir membeli nasi goreng bungkus di kawasan Pagar Dewa.

“Nasi itu masih utuh ketika dibuka keluarga di rumah sakit. Harusnya kami makan barsama malam itu,” tutur Nurhadi.

Di perjalanan pulang, Nurhadi mengaku sudah mengendarai motor dengan kecepatan rendah, sekitar 40 kilometer per jam. Kondisi jalan berlubang dan gerimis membuatnya ekstra hati-hati. Ia bahkan berkali-kali mengingatkan istrinya agar berpegangan erat.

Namun, nahas tak bisa dihindari. Motor hilang kendali saat berusahaa menghindari lubang galian jalan hingga menghantam truk. Nuraini terlempar ke kanan, membentur keras aspal, dan meninggal di lokasi.

“Saya sudah pelan sekali. Begitu masuk lubang, motor goyang, istri terpental, kepala terbentur. Saya ke kiri, dia ke kanan,” ujar Nurhadi.

Satuan Lalu Lintas Polres Seluma telah melakukan olah tempat kejadian perkara. Polisi memastikan terdapat lubang galian jalan di lokasi kecelakaan. Hingga kini, kasus kecelakaan tersebut masih dalam penyelidikan.

“Dari olah TKP yang pertama, memang terdapat jalan berlubang yang diduga menjadi penyebab awal kendaraan roda dua hingga menabrak truk. Kendaraan yang terlibat sudah diamankan dan penyelidikan masih berlanjut,” jelas Kasatlantas Polres Seluma, Iptu Arief Abdullah.

Diketahui, lubang di lokasi kecelakaan itu merupakan bagian dari proyek pemeliharaan jalan yang dikerjakan Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah II Bengkulu. Sayangnya, proyek itu justru memakan korban jiwa.

Reporter: Deni Aliansyah Putra